Saya sering mendengar celetukan-celetukan kalau ibadah itu
tidak semudah kata-kata ustadz Yusuf Mansur atau hidup itu tidak semudah kata-kata Mario Teguh
atau bisnis itu tidak semudah kata-kata Ippho Santosa..
Sebagian diri saya mengiyakan celetukan-celetukan itu,karena
pada kenyataannya untuk menjalani hidup,menggerakkan bisnis dan menunaikan
ibadah secara baik dan benar tidaklah mudah.Ketika masalah datang silih
berganti,ketika tubuh kita lelah atau ketika kantuk yang tak tertahan namun
kita tetap harus menyelesaikan kepentingan kita dan melaksanakan kewajiban
kita,sungguh itu terasa berat.Ingin rasanya tidak peduli lalu terlena begitu
saja hingga hari berganti..
Namun,sebagian dari saya memaksa tubuh yang malas ini untuk
berjuang sekali lagi melawan ego dan membunuh rasa malas demi masa depan yang
lebih baik seperti yang saya impikan..Sebagian dari saya ini juga merenungkan
ketiga tokoh besar di atas tentu punya alasan atas apa yang mereka sampaikan
dan mereka pun melakukan riset dengan cara masing-masing untuk sampai pada
sebuah kesimpulan.
Ustadz Yusuf Mansur bisa selalu memberikan tausiyah tentang
agama berikut keajiban-keajaiban yang beliau alami karena beliau sudah merasakan
sendiri efek dari beribadah yang dilakukan secara rutin dan sungguh-sungguh.Lalu
beliau menemukan rumusan atau pola tertentu dari bermacam-macam jenis ibadah
yang beliau lakukan.Seterusnya beliau menyampaikan pada saudara-saudaranya
keajaiban yang beliau alami,beliau menekankan bahwa janji Allah itu benar.
Mario Teguh bisa selalu memberikan petuah tentang kehidupan
karena beliau sudah lebih dahulu berpengalaman menjalani manis
getirnya kehidupan.Dari pengalaman beliau inilah lalu tercipta pola-pola tertentu tentang
rahasia kehidupan yang harmonis.Beliau lantas tidak ingin saudara-saudaranya
sampai mengalami kehidupan yang getir.Untuk itu beliau berbagi pola kehidupan
dan kesimpulan dari riset yang beliau lakukan.
Ippho Santosa lewat buku-buku dan seminar-seminarnya
memotivasi saudara-saudaranya agar tidak takut untuk memulai suatu
bisnis.Beliau mampu melakukannya karena beliau sudah lebih dahulu mengalami
jatuh bangun dalam berbisnis.Dengan semangat yang pantang menyerah dan keinginan
untuk terus belajar,beliau akhirnya menemukan pola tertentu untuk menjalankan
bisnis secara efektif dan efisien yang tidak hanya berorientasi pada uang saja.
Saya menyimpulkan,memang ibadah,hidup dan bisnis itu tidak
semudah kata-kata mereka bertiga,namun mereka mencoba mempermudah dan membantu
kita dalam menjalani itu semua.Kita tidak perlu mengalami jatuh bangun seperti
mereka dulu karena kita bisa belajar dari pengalaman mereka..
Ada sebuah renungan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib :
Tiada dukungan lebih baik daripada nasehat yang tulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar