Setiap dari kita tentu pernah memandangi langit dikala siang atau
malam. Disaat langit cerah tentu akan lebih mudah bagi kita untuk
menikmati keindahannya sambil memuji dan mengakui kebesaran Sang
Pencipta. Namun, lebih jauh lagi alangkah baiknya jika kita tidak hanya
berhenti sampai di situ saja. Karena, fenomena alam diciptakan bukan
hanya untuk dinikmati mata saja tetapi sebagai bahan pelajaran bagi akal
pikiran kita.
Kadang langit tak selalu cerah, ketika
langit mendung kelabu, akan lebih sulit untuk mengatakan dan mengagumi
bahwa langit tetaplah indah. Sebagian orang menjadi panik ketika mendung
datang, seolah-olah akan datang badai atau kilat yang menyambar. Akan
tetapi bagi sebagian yang lain,mendung adalah pertanda bahwa akan datang
rahmat dari Maha Kuasa. Rahmat yang membawa kehidupan, harapan dan
semangat baru. Rahmat yang menjadi jawaban dari doa-doa umatNya.
Kadang
kita tidak menyadari makna yang tersimpan dari setiap kejadian di alam
ini. Banyak orang yang terburu-buru mengutuki mendung yang menyelimuti
mereka. Padahal lewat mendung, Allah seakan berbicara kepada umatNya,
menjawab doa hamba-hambaNya. Hanya, kita sedikit kurang sabar menunggu
jawaban dari doa-doa kita. Kita cenderung lebih menyukai jika doa-doa
kita dijawab dengan cara yang menurut kita lebih indah. Sedangkan Allah
lebih mengetahui apa saja yang terbaik bagi kita. Apabila kita sabar
akan semua hal yang menimpa kita, bukan saja doa kita akan dikabulkan,
juga dosa-dosa kita akan dihapuskan.
Lewat mendung
pula, Allah menguji sebagian kaum. Beruntunglah mereka yang mampu
mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang menimpa mereka. Allah
hendak memuliakan suatu golongan daripada golongan yang lain. Karena,
jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, Dia pasti
mengujinya. Untuk itu sebaiknya kita tidak begitu saja mengutuki mendung
yang datang, sudah seharusnya kita bersabar terhadap ketetapanNya.
Berikut ini adalah contoh kesabaran seorang hamba dan apa yang dijanjikan Allah sebagai balasan dari kesabarannya:
Suatu
hari seorang wanita berkulit hitam mendatangi Rasulullah sambil
berkata, "Wahai Rasul, aku acapkali kerasukan dan auratku tersingkap
karenanya. Karena itu berdoalah kepada Allah untukku!"
Rasulullah
bersabda, "Wahai saudariku! Jika mau, bersabarlah. Engkau pasti akan
memperoleh surga bertabur kenikmatan karena kesabaranmu. Namun, jika
kamu mau, aku akan berdoa kepada Allah, meminta agar Dia
menyembuhkanmu."
Wanita itu berkata, "Jika begitu, aku memilih bersabar, wahai Rasul."
Meski demikian, Rasulullah Saw tetap mendoakan untuk kesembuhannya. (HR Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar