Kamis, 30 April 2015

Prasangka kepada Allah

Seorang ulama pernah berpesan, "Janganlah suatu dosa terlihat begitu besar bagimu, hingga merintangimu dari berprasangka baik kepada Allah."

Perbuatan dosa itu asalkan diikuti dengan tobat, maka dengan izin Allah, akan semakin mendekatkan kita kepada Allah. Sedangkan perbuatan dosa yang tidak diiringi dengan tobat, maka kita telah sombong. Sikap sombong akan makin menjauhkan diri kita dari Allah.

Rasulullah saw. pernah bersabda, "Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, andaikata kalian tidak berbuat dosa, niscaya Dia akan mematikan kalian, lalu menciptakan umat baru yang melakukan dosa, kemudian mereka memohon ampunan-Nya dan diampuni dosa-dosa mereka semuanya."

Jumat, 24 April 2015

Surat Cintaku

Teruntuk: Orangtua, keluarga dan sahabat tercinta

Kala kuingat lagi perjalanan hidupku
Dengan segala keinginan yang tak selalu terwujud
Aku tetap bahagia
Allah karuniakan kalian untukku

Kala kuingat lagi hari-hari berlalu
Kalian selalu ada
Memberikan kasih sayang tanpa prasangka

Di dalam mimpiku
Aku selalu melihat wajah kalian di sana
Di dalam hatiku
Selalu ada tempat untuk kalian
Sepanjang hidupku
Ada bagian dari kalian yang kusimpan
Dan di setiap langkahku, kalian di situ

Ingin kusampaikan terima kasih
Kalian selalu ada dengan segala cara
Menemaniku..

Rabu, 22 April 2015

Memilih Sahabat

Sahabat sering dianggap sebagai cerminan diri sesorang. Bahkan kita bisa menyimpulkan sosok seseorang dari melihat dengan siapa saja orang itu bersahabat.

Seorang ulama memberikan nasehat, "Janganlah engkau bersahabat dengan orang yang keadaannya tidak membangkitkan semangatmu dan pembicaraannya tidak membimbingmu ke jalan Allah."

Kita diarahkan untuk berhati-hati dalam memilih sahabt. Sebab, sosok sahabat mampu mengawal kita menuju keridhaan Allah. Namun dia juga sanggup menggiring kita menuju jurang kehancuran, kesia-sian dan murka Allah.

Bersahabat dengan orang yang lebih rendah akhlak maupun imannya sangatlah berbahaya. Sebab, di dalam sebuah persahabatan ada sikap saling menpengaruhi, hingga akan sulit untuk mendapatkan manfaat darinya karena tidak berimbangnya posisi yang ada. Dan, fungsi koreksi akan berhenti atau timpang pada salah satu pihak saja. Maka, selektiflah dalam memilih siapa yang akan kita jadikan sebagai sahabat.

"Boleh jadi engkau berbuat buruk, tetapi tampak olehmu sebagai kebaikan lantaran engkau bersahabat dengan orang yang tingkah lakunya lebih buruk darimu."

Memilih Sahabat

Sahabat sering dianggap sebagai cerminan diri sesorang. Bahkan kita bisa menyimpulkan sosok seseorang dari melihat dengan siapa saja orang itu bersahabat.

Seorang ulama memberikan nasehat, "Janganlah engkau bersahabat dengan orang yang keadaannya tidak membangkitkan semangatmu dan pembicaraannya tidak membimbingmu ke jalan Allah."

Kita diarahkan untuk berhati-hati dalam memilih sahabt. Sebab, sosok sahabat mampu mengawal kita menuju keridhaan Allah. Namun dia juga sanggup menggiring kita menuju jurang kehancuran, kesia-sian dan murka Allah.

Bersahabat dengan orang yang lebih rendah akhlak maupun imannya sangatlah berbahaya. Sebab, di dalam sebuah persahabatan ada sikap saling menpengaruhi, hingga akan sulit untuk mendapatkan manfaat darinya karena tidak berimbangnya posisi yang ada. Dan, fungsi koreksi akan berhenti atau timpang pada salah satu pihak saja. Maka, selektiflah dalam memilih siapa yang akan kita jadikan sebagai sahabat.

"Boleh jadi engkau berbuat buruk, tetapi tampak olehmu sebagai kebaikan lantaran engkau bersahabat dengan orang yang tingkah lakunya lebih buruk darimu."

Senin, 20 April 2015

Mengubah Kehendak Allah

Ada sebuah kisah tentang seorang saleh yang terbiasa bekerja dan beribadah. Suatu ketika ia berucap, "Seandainya setiap hari aku mendapatkan dua potong roti tanpa harus bekerja, maka aku akan lebih leluasa beribadah kepada Allah sepanjang hari."

Beberapa saat berlalu, ia dinyatakan bersalah atas suatu masalah, hingga ia harus mendekam di dalam penjara untuk beberapa waktu lamanya. Dan setiap hari dalam penjara ia mendapatkan jatah dua potong roti tanpa harus bekerja. Setelah cukup lama berada di dalam penjara, ia mulai tersiksa dan bertanya-tanya tentang nasibnya. Kemudian ia teringat akan apa yang pernah diucapkannya dahulu. Seketika itu ia memohon ampun kepada Allah atas permintaannya yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Seorang syaikh memberi petuah, "Jangan meminta kepada Allah supaya Dia mengeluarkanmu dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Sekiranya Dia menghendaki yang demikian, maka tentulah Dia akan memasukkanmu tanpa mengeluarkanmu dari keadaan yang sebelumnya."

Sabtu, 18 April 2015

Karakter Asli

Rasulullah saw pernah berpesan kepada 'Abdullah bin 'Abbas ra, "Apabila engkatu sanggup beramal karena Allah secara tulus dan penuh dengan keyakinan, maka laksanakanlah. Namun apabila engkau tidak mampu untuk melakukannya, maka bersabarlah. Karena sesungguhnya sabar itu merupakan suatu keuntungan tersendiri bagimu."

Umar bin Khaththab ra pernah berkata kepada seseorang, "Apabila engkau bersabar, maka hukum Allah tetap berlaku dan engkau akan mendapatkan pahala atasnya. Namun apabila engkau tidak bersabar, maka ketentuan Allah tetap berlaku dan engkau berdosa karenanya."

Syaikh Ibn 'Atha'illah berkata, "Jangan engkau merasa heran atas terjadinya kesulitan selama engkau berada di dunia ini, sebab memang begitulah yang patut terjadi dan yang menjadi karakter asli dunia."

Kamis, 16 April 2015

Bersandar Kepada Allah

Untuk meraih keridhaan Allah, sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk beramal. Tapi dalam waktu yang bersamaan diwajibkan pula pada kita untuk tidak menyandarkan diri kepada amal tersebut. Semua ini dimaksudkan agar kita dapat mencapai keridhaan-Nya. Sebab, betapapun kita telah melaksanakan suatu amalan, kita tidak akan pernah mampu untuk menunaikan apa yang menjadi 'hak Allah' secara utuh. Selain itu, kita juga tidak mungkin mampu melakukan seluruh kewajiban secara sempurna sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.

Dalam sebuah hadits, yang diriwayatkan oleh enam imam hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Berlakulah kalian setepat dan secermat mungkin (proporsional). Sebab ketahuilah, bahwa amal salah seorang dari kalian tidak akan memasukkannya ke dalam surga."

Kemudian para sahabat bertanya, "Lalu bagaimana dengan Anda, wahai Rasulullah?"

Beliau menjawab, "Aku juga, hanya saja Allah meliputiku dengan ampunan dan kasih sayang (rahmat)-Nya."

Senin, 13 April 2015

Keutamaan Takwa

Kehidupan tak pernah tetap pada sebuah kondisi, seperti firman Allah pada Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 140,

"Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara manusia, agar mereka mendapat pelajaran."

Kadang kita kaya, kadang juga miskin. Suatu saat kita mulia, namun saat lain kita hina. Ada kalanya kita membahagiakan teman, tapi tak jarang kita mengecewakan mereka.

Karena itu, orang yang beruntung adalah orang yang berpegang teguh pada satu amalan dalam seluruh situasi, yaitu bertakwa kepada Allah. Karena jika kita kaya, takwa kepada Allah akan menambah keelokannya dan kalau kita miskin, takwa akan membukakan pintu-pintu kesabaran untuk kita. Bila kita sedang baik-baik saja, takwa akan menyempurnakan kenikmatannya. Dan jika kita sedang tertimpa bencana, takwa akan membuat kita mampu menghadapinya.

Orang yang bertakwa kepada Allah tak akan terpengaruh oleh berbagai macam situasi yang ada, baik yang memuliakannya, merendahkannya, mengenyangkannya maupun melaparkannya. Karena semua itu tak akan bertahan lama.

"Takwa adalah asas keselamatan dan penjaga yang tak pernah tidur."

Takwa menuntun tangan pemiliknya saat ia terpeleset dan menghentikannya pada batasan-batasan yang mesti ditepati.

"Orang yang terkecoh adalah orang yang terpedaya oleh kesenangan padahal ia tidak bertakwa."

Karena itu, tetaplah bertakwa kepada Allah dalam semua kondisi. Kita pasti akan melihat kelapangan dalam kesempitan dan kebahagiaan dalam penderitaan. Ini balasan di dunia, sedangkan balasan di akhirat adalah sesuatu yang sudah pasti terjadi.

Sabtu, 11 April 2015

Menghibur Jiwa

Terkadang dalam perjalanan hidup, kita merasakan langkah kaki begitu berat dan dada menyesak. Pada kondisi tertentu, akan terasa sulit untuk menghibur jiwa dan mengajaknya menahan diri kala menginginkan sesuatu yang dicintainya dan menjauhi sesuatu yang dibencinya.

Untuk itu, jalanan ini selayaknya ditempuh dengan penuh kesabaran dan jangan menyerah untuk menghibur jiwa.

"Kalau ia mengeluh, hiburlah ia dengan cahaya pagi
Dan berilah janji akan waktu yang menyenangkan"

Abu Yazid rh mengatakan,

"Saya terus menerus melatih jiwa berjalan menuju Allah dengan menangis, hingga akhirnya saya pun berhasil mengajaknya berjalan kepada Allah dengan tertawa."

Menghibur jiwa dan berlaku lemah lembut kepadanya adalah sesuatu yang utama dan dengan cara seperti inilah perjalanan akan lebih menyenangkan.

Rabu, 08 April 2015

Rahasia Menuju Sukses

Suatu ketika, saya disudutkan oleh suatu perkara yang amat menyedihkan dan merepotkan. Saya lantas memikirkan berbagai alternatif solusinya dengan sepenuh hati. Namun tak satu pun jalan keluar yang terlintas di benak saya.

Saya teringat sebuah ayat, "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" (QS Ath-Thalaq: 2). Saya pun tersadar bahwa takwa adalah jalan keluar untuk semua persoalan.

Oleh karena itu, seseorang tidak layak bersandar dan berpikir kecuali tentang bertakwa kepada Allah, karena itu adalah kunci yang membuka segala sesuatu yang tertutup. Dan yang lebih mencengangkan lagi adalah ternyata jalan keluar itu datang dari arah yang tidak disangka sama sekali oleh orang yang berpikir, berusaha dan berstrategi. Allah berfirman, "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" (QS Ath-Thalaq: 3).

Lalu, seseorang yang bertakwa seyogyanya meyakini bahwa Allah akan mencukupinya. Oleh sebab itu, kita dilarang menggantungkan hati kita pada usaha kita semata. Allah berfirman, "Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya" (QS Ath-Thalaq: 3).

Minggu, 05 April 2015

Hari Dalam Ingatan

Ada saat-saat yang dinantikan setiap orang. Saat-saat di mana perasaan tercampur aduk, adrenalin terpacu dan pikiran terjaga. Setiap orang pasti punya, momen istimewa.

Hari ini adalah waktu yang kutunggu-tunggu. Sudah sejak beberapa waktu sebelumnya aku mempersiapkan segala sesuatu agar hari ini berjalan dengan sesuai harapan. Aku sudah terjaga sejak dini hari. Selepas Subuh, kukemas bekal-bekal yang ingin aku bawa. Pagi mulai meninggi, langkahku kian bergegas menuju stasiun. Hari ini aku memilih kereta sebagai kendaraan menuju tujuan. Jarak yang terbentang dan waktu yang tersedia, ditambah waktu cadangan 30 menit, aku yakini sudah pas.

Tak lama berselang, keretaku pun tiba. Seolah memahami maksudku, kereta pun melaju dengan sigapnya. Sudah setengah perjalanan kulalui bersama kereta ini. Kemudian, tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa ada rel yang patah di jalur keretaku ini. Pikirku tak akan lama. Menit berlalu, cadangan waktuku mulai terkikis. Seperti orang kebanyakan, aku pun mulai panik. Segera aku berkirim kabar dengan orang yang sedang menuju waktu dan tempat yang sama. Aku berharap keadaanku bisa dipahami. Menit demi menit terus berlalu hingga melewati batas cadangan waktuku dan terus melaju hampir mendekati 1 jam.

Alhamdulillah..
Kerusakan rel kereta sudah teratasi. Segera saja keretaku melaju kembali. Aku menatap cemas jam tanganku. Aku tahu jika cadangan waktuku habis, bahkan terlewatkan, itu tandanya aku akan terlambat sampai di tempat tujuan. Tapi tak mengapa, aku tetap berusaha sebaik mungkin untuk menepati janji. Lepas dari kereta, aku menyambung langkahku dengan ojek motor.

Alhamdulillah..
Setelah melalui liku-liku perjalanan ini, akhirnya aku sampai di lokasi janji. Seperti dugaanku, aku sudah terlambat. Aku menatap wajah-wajah yang sudah lebih dahulu mengisi sudut ruangan itu. Ada 3 orang di sebuah meja menungguku. Setelah kuucapkan salam, aku memohon maaf atas keterlambatanku ini. Suasana pun mulai mencair, lalu aku mulai membuka pembicaraan..

"Pak, maksud saya menemui bapak di sini, untuk menindaklanjuti keseriusan saya dengan putri bapak, Merida...."

Demikian seterusnya, pembicaraan antara aku dan orang tua Merida mengalir dengan penuh pesan dan kesan. Sekali lagi, Allah menyiratkan pesan darurat kepadaku. Lewat keterlambatanku hari ini, aku tersadarkan bahwa aku terlalu lama menyia-nyiakan waktu dalam ketidakjelasan langkah kakiku. Lewatnya pula, aku tergugah bahwa kendaraanku menuju tujuan kuranglah tepat. Bahkan, 1 pesan paling darurat, ke mana aku akan melangkah pun aku tak mampu menjelaskannya secara rinci. Karena, kalau aku menggali informasi lebih dalam tentang tempat tujuan, aku bisa melaju lebih cermat dan tepat menuju impian.

Hari ini, 3 pesan Allah, turun melalui ketiga orang di sudut ruangan itu.

Fran

Rabu, 01 April 2015

Ayu

Saya adalah anak pertama di keluarga saya. Saya memiliki 2 adik perempuan. Mereka bernama Ayu dan Fika. Ayu adalah adik pertama saya, sedangkan Fika adalah adik bungsu. Kali ini saya ingin bercerita tentang Ayu.

Ayu adalah tipe wanita feminim. Dia ekspresif, perasa dan cenderung populer di kalangan teman-temannya. Singkat cerita, jalan takdir membuat saya harus berjauhan dengan adik-adik saya tersebut. Awalnya, Ayu adalah gadis yang manja dan sering iri dengan adik bungsu saya. Terkadang saya kewalahan untuk mendamaikan mereka jika mereka sedang bertengkar. Apalagi jarak kami berjauhan. Saya mengandalkan penuh do'a-do'a yang saya panjatkan kepada Allah.

Sampai suatu ketika, saya mengajajak Ayu berbicara dari hati ke hati. Saya ingat waktu itu saya berpesan kepada Ayu, "Nok, kakak percaya sama Ayu. Ayu bisa menjadi pengganti kakak untuk menjaga Mama dan membimbing Fika. Kakak selalu mendo'akan kalian."

Beberapa waktu kemudian, Ayu mengalami perubahan sikap yang luar biasa. Kedewasaannya mulai muncul. Harapan saya saat itu mulai menjadi nyata. Di tengah kesibukan Mama dan saya, Ayu mampu menggantikan peran seorang ibu dan kakak di rumah. Ayu tumbuh menjadi wanita yang lebih tangguh dan bertanggung jawab.

Alhamdulillah, satu lagi nikmat tak terkira yang Allah berikan pada keluarga saya. Lewat tulisan ini, saya ingin mengungkapkan kebahagiaan dan rasa cinta saya kepada Ayu.

"Nok, kakak sayang Ayu. Kakak percaya Ayu bisa jadi wanita yang hebat."