Kehidupan tak pernah tetap pada sebuah kondisi, seperti firman Allah pada Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 140,
"Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara manusia, agar mereka mendapat pelajaran."
Kadang kita kaya, kadang juga miskin. Suatu saat kita mulia, namun saat lain kita hina. Ada kalanya kita membahagiakan teman, tapi tak jarang kita mengecewakan mereka.
Karena itu, orang yang beruntung adalah orang yang berpegang teguh pada satu amalan dalam seluruh situasi, yaitu bertakwa kepada Allah. Karena jika kita kaya, takwa kepada Allah akan menambah keelokannya dan kalau kita miskin, takwa akan membukakan pintu-pintu kesabaran untuk kita. Bila kita sedang baik-baik saja, takwa akan menyempurnakan kenikmatannya. Dan jika kita sedang tertimpa bencana, takwa akan membuat kita mampu menghadapinya.
Orang yang bertakwa kepada Allah tak akan terpengaruh oleh berbagai macam situasi yang ada, baik yang memuliakannya, merendahkannya, mengenyangkannya maupun melaparkannya. Karena semua itu tak akan bertahan lama.
"Takwa adalah asas keselamatan dan penjaga yang tak pernah tidur."
Takwa menuntun tangan pemiliknya saat ia terpeleset dan menghentikannya pada batasan-batasan yang mesti ditepati.
"Orang yang terkecoh adalah orang yang terpedaya oleh kesenangan padahal ia tidak bertakwa."
Karena itu, tetaplah bertakwa kepada Allah dalam semua kondisi. Kita pasti akan melihat kelapangan dalam kesempitan dan kebahagiaan dalam penderitaan. Ini balasan di dunia, sedangkan balasan di akhirat adalah sesuatu yang sudah pasti terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar