Rabu, 11 Maret 2015

Berlari, Bukan Mengejar

Jika dipetakan, kita berada di antara dunia dan akhirat. Dunia diciptakan untuk kepentingan kita. Dunia ada sebagai tempat kita mengumpulkan bekal, alat tukar di akhirat nanti.

Ya, selayaknya kita hafal di luar kepala, kalau kemanapun langkah kita, terminal terakhirnya akhirat jua. Lalu, apakah kita harus mengesampingkan dunia begitu saja?
Seperti pada paragraf pembuka tadi, dunia adalah ladang untuk menghimpun bekal menuju akhirat. Bilamana kita memerlukan perbekalan, itu artinya kita akan bepergian. Berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Berpindah dari dunia ke akhirat. Bekal yang kita bawa tentunya bekal yang akan berguna dalam perjalanan dan juga bermanfaat di tempat tujuan. Rasanya kurang cermat jika kita mempersiapkan bekal yang nantinya tidak bermanfaat bahkan memberatkan dan menyusahkan.

Begitupun bekal menuju akhirat. Seharusnya kita memahami apa-apa saja yang berlaku dan dibutuhkan di akhirat nanti. Ternyata, hal-hal yang berlaku di akhirat adalah hal-hal yang bersifat keakhiratan. Hal-hal yang bersifat duniawi akan putus setelah kita tak bernyawa. Tak berlaku lagi di akhirat.

Sekali lagi, jika digambarkan, kita sedang menuju akhirat. Artinya, dunia mestinya berada di belakang kita. Kita hanya perlu mengambil hal-hal duniawi seperlunya dalam rangka memberikan tenaga bagi kita untuk menghimpun bekal menuju akhirat. Jangan sampai kita terkecoh akan silau dunia yang memang memukau.

Berlarilah menuju akhirat, bukan mengejar dunia.

2 komentar: