Rabu, 25 Maret 2015

Do'a Yang Terlambat Dikabulkan

Saya merenungkan sebuah fakta yang mencengangkan. Seorang mukmin tertimpa suatu musibah, lalu ia berdo'a dan terus berdo'a, tapi ternyata keterkabulan tak kunjung mendatanginya. Saat keputusasaan telah mulai masuk ke jiwanya, ia menoleh ke dalam relung hatinya. Ia pun ridha pada takdir dan tak berputus asa dari rahmat Allah 'Azza wa Jalla. Dalam kondisi demikian, biasanya do'a akan segera dikabulkan oleh-Nya, karena saat itu iman tengah bercokol dan setan sudah berpamitan.

Dalam kondisi seperti itu pula tingkatan iman tiap-tiap orang bisa dibaca. Allah 'Azza wa Jalla juga telah mengisyaratkan masalah ini dalam firman-Nya, "Hingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan Allah?"" (QS Al-Baqarah: 214).

Hal yang sama juga terjadi pada Nabi Ya'qub as usai kehilangan salah satu putranya. Walau waktu telah berjalan menjauh, ia tetap mengharapkan kepulangannya. Tapi ternyata putranya yang lain justru diambil lagi. Lagi-lagi ia tetap mempertahankan harapannya pada kedermawanan Allah dengan mengatakan, "Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku" (QS Yusuf: 83).

Do'a yang sama dipanjatkan Nabi Zakaria as saat tertimpa hal yang hampir sama, "Dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Tuhanku" (QS Maryam: 4).

Karena itu, jangan sekali-kali menganggap lama terkabulnya do'a. Ingatlah dengan sungguh-sungguh bahwa Allah adalah Dzat yang memiliki segalanya. Dia adalah Dzat yang Mahabijaksana dalam mengatur. Dia adalah Dzat yang Mahamengetahui kemaslahatan.

Sadarlah bahwa Dia bermaksud menguji kita untuk mengetahui isi hati kita. Dia ingin melihat rintihan harapan kita dan hendak mengganjar kita atas kesabaran dan perbuatan-perbuatan baik kita lainnya.

Pemahaman seperti ini bisa memperkuat keyakinan kita pada kedermawanan Allah dan mendorong kita untuk bersyukur kepada-Nya. Karena, Dia telah menguji kita agar kita mau meminta kepada-Nya dan ketidakmampuan kita yang membuat kita mengiba kepada-Nya sejatinya adalah kekayaan kita yang tak ternilai harganya.

1 komentar:

  1. Nah, jawaban doa ada tiga kan ya bang. Sekarang, nanti dulu, dan di ganti dg yg lebih baik :D

    BalasHapus