Sore ini di sebuah pom bensin, perhatianku tersita kepada seorang gadis kecil. Usianya sekitar belasan. Memakai make up tebal, selendang dan kostum layaknya seorang penari. Dengan iringan musik hasil rekaman, ia menerobos antrian kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar bagi kendaraan masing-masing. Semua mata yang memandang paham benar bahwa gadis kecil ini tak pandai menari. Namun, dia terpaksa menari untuk membuka mata orang lain...
Sambil terus maju dalam antrian, pandanganku pada gadis kecil itu kian lekat. Aku tatap matanya yang memohon haknya yang ada pada setiap orang di pom bensin tersebut. Mataku tak bisa lepas dari gerak-geriknya, hatiku menahan haru, air mataku kusimpan di ujung muara. Aku tak tahu apa jadinya jika gadis itu membalas tatapanku...
Tiba giliranku untuk mengisi bahan bakar motorku. Gadis kecil itu tak juga menghampiriku. Aku pun akan lemas,jika ia menghampiriku. Sambil berlalu, aku hampiri sosok ayahnya, yang menemani gadis kecil itu menari.
"Pak, ini pak...", kataku pada bapak itu. Aku tak mampu berkata apa-apa. Dalam perjalanan selepas dari lokasi tersebut, air mataku tak tertahan lagi...
Ampuni aku yaa Allah, yang selalu mengeluh kekurangan..
Terima kasih yaa Allah, Engkau masih berkenan menyentuh hati hamba..
*ikutan merembesss*
BalasHapusNetees
BalasHapus