Jumat, 22 Mei 2015

Lelaki Akhirat di Perantauan

Dunia adalah tempat perantauan bagi manusia. Kita hidup di dunia untuk sebuah tujuan. Sedangkan, rumah abadi kita adalah akhirat. Hendaknya kita senantiasa memahami tujuan penciptaan kita di dunia ini.

Allah tidak menciptakan jin serta manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya. Firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56,

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."

Oleh karena itu, jalan menuju keridhaan-Nya terbentang dengan jelas bagi orang-orang yang mau menempuhnya. Penunjuk arahnya pun tampak dengan nyata bagi orang-orang yang mau melihatnya. Walau demikian, Allah swt. menyesatkan siapa-siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki pula.

Zaman telah banyak berubah. Di tengah perubahan zaman yang kian mendekati akhir ini, fungsi dan pentingnya ibadah semakin menjadi kebutuhan. Namun, jalan ibadah tak selalu mulus. Jalanan ini penuh dengan semak belukar, menanjak, penuh rintangan, sangat berat dan jaraknya cukup jauh untuk dilalui.

Dalam buku ini, penyusun mencoba menghadirkan rute jalan ibadah menurut ulama-ulama terdahulu. Dibungkus dengan beragam pesan dan cerita hikmah yang diriwayatkan dari penempuh jalan ibadah yang telah lebih dulu merasakan perjalanan yang panjang.

Rute jalan ibadah dimulai dengan bahasan tentang ilmu dan ma'rifatullah. Lalu, berturut-turut dilanjutkan dengan taubat, godaan-godaan, kendala di jalan ibadah, dorongan dan motivasi, faktor-faktor perusak ibadah dan diakhiri dengan pembahasan mengenai pujian dan syukur.

Dengan adanya buku ini, diharapkan para penempuh jalan ibadah dapat mengaplikasikan nilai-nilai hikmah yang terkandung di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar