Yahya bin Mu'adz rh. mengatakan, "Setan itu tidak memiliki pekerjaan, sedang engkau mempunyai banyak kesibukan lain. Setan melihatmu, sedang engkau tidak melihatnya. Engkau melupakannya, sementara setan tidak pernah sedetik pun melupakan tugasnya untuk menyesatkanmu. Dan setan memperoleh bantuan dari nafasmu untuk mengalahkanmu. Maka engkau harus memerangi dan mengalahkannya. Kalau tidak, maka engkau tidak akan aman dari ancaman kehancuran akibat ulahnya."
Allah memerintahkan kepada kita semua untuk memerangi dan menundukkan setan. Setidaknya, ada 2 alasan tentang hal ini:
1. Setan adalah musuh yang menyesatkan dan nyata. Tidak dapat diharapkan kebaikan darinya. Bahkan, sejak awal ia hanya punya 1 keinginan, yaitu membinasakan kita. Maka, kita tidak boleh lengah darinya.
Allah berfirman dalam surat Yasin ayat 60,
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, wahai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? Sebab sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian."
Demikian pula pada surat Fatir ayat 6, Allah berfirman,
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh(mu)."
2. Setan memang diciptakan untuk memusuhi kita dan selamanya ia siaga untuk memerangi kita. Di tengah malam maupun di siang hari, setan terus membidik kita dengan panahnya, terlebih ketika kita sedang lengah.
Setan juga mendatangkan kesulitan lain bagi kita, yaitu di saat kita sedang beribadah dan mengajak orang lain menuju pintu Allah. Apa yang setan lakukan adalah kebalikan dari yang seharusnya kita kerjakan. Setan akan mengerahkan segala upaya untuk mendorong kita jatuh ke dalam jurang kehancuran.
Setan juga bersikap jahat dan melawan kepada orang yang tidak menentangnya, bahkan yang sejalan dengannya. Seperti orang-orang kafir, orang-orang yang sesat, penyebar bid'ah dan orang-orang yang memiliki ambisi kuat pada dunia.
Kepada orang-orang yang tidak menentangnya saja, setan bersikap seperti itu, apalagi terhadap orang yang berani melawannya dan mengibarkan bendera perang terhadapnya.
Apabila kepada yang lain permusuhan setan itu bersifat umum, maka terhadap orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menekuni ilmu, setan menjadikan mereka sebagai musuh khusus. Setan akan mencoba cara terbaik untuk mengalahkan mereka, apalagi bila dia memiliki penolong-penolong yang membantunya untuk melawan mereka. Penolong yang paling berbahaya itu adalah hawa nafsu.
Bagaimana strategi untuk mengalahkan setan?
Setidaknya ada 4 cara mengalahkan setan:
1. Memohon perlindungan hanya kepada Allah Ta'ala
Setan itu ibarat anjing. Allah memberikan kesempatan padanya untuk menyesatkan kita. Jika kita menyibukkan diri untuk memerangi dan menundukkannya, maka kita akan kelelahan dan kehabisan waktu karenanya, sehingga setanlah yang kemudian menang, melumpuhkan dan melukai kita. Maka, cara yang terbaik adalah meminta perlindungan kepada Pemilik anjing tersebut.
Salah satun caranya adalah terus-menerus berzikir kepada Allah, baik dengan lisan maupun hati kita. Rasulullah saw. pernah bersabda,
"Bahwa kedudukan zikrullah terhadap setan adalah bagaikan luka pada anak Adam (manusia)."
2. Melakukan mujahadah (latihan dan disiplin spiritual secara keras)
Setelah kita memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, kita juga wajib bermujahadah. Karena, Allah menguji keseriusan ibadah hamba-Nya lewat godaan setan yang lebih berat. Kadang, Allah Ta'ala menjadikan orang-orang kafir menguasai kita, sekalipun Dia mampu membuat kita lebih kuat dari mereka. Hal ini dimaksudkan agar kita mendapatkan bagian dari pahala jihad dan kesyahidan yang sangat besar nilainya, disamping kesabaran dan dalam rangka penyucian hati.
Allah Ta'ala berfirman dalam surat Ali 'Imran ayat 140,
"Dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir). Juga supaya sebagian kalian dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada."
Allah juga berfirman dalam surat Ali 'Imran ayat 142,
"Apakah kalian mengira, bahwa kalian akan dimasukkan ke dalam surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kalian dan belum nyata orang-orang yang bersabar."
3. Mengenal dan mempelajari perangkap serta tipu daya setan
Jika setan tahu bahwa kita telah menguasai perangkap dan tipu dayanya, maka dia tidak berani mendekati kita. Ini ibarat seorang pencuri, yang segera lari menghindar karena ia merasa pemilik rumah bangun dan mengetahui keberadaannya.
4. Jangan pernah menanggapi ajakan setan
Ajakan setan itu ibarat anjing yang menggonggong, dimana apabila kita mendatanginya, maka ia akan menyerang dan menggigit kita. Akan tetapi jika kita menghindarinya, maka lama-lama ia akan diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar